Ketua FPK Ajak Umat Nasrani di Lebak Bangun Kebersamaan Jelang Natal

Lebak – Ketua Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK) Abdurrhosyid Ashshidiq mengajak seluruh umat nasrani yang berada di Lebak  untuk terus membangun kebersamaan antara umat maupun sesama umat beragama, sehingga memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan bangsa jelang Natal.

“Mari kita bersama-sama meningkatkan rasa kebersamaan dan persaudaraan dalam rangka mewujudkan Lebak yang damai,” ujar Ketua FPK Abdurrhosyid Ashshidiq di Kedai Cofe Cak Alif. Minggu (18/12/22).

Ketua FPK Lebak juga mengajak umat Nasrani jangan terpengaruh oleh pihak-pihak yang sengaja membuat gaduh jelang perayaan Natal.

“Jangan terpengaruh isu yang beeredar di mana – mana termasuk medos. tiktok, instagram dan lainnya, Jadi menurut saya menyatakan sikap, ada usaha membuat gaduh jelang Natal, kita mesti bijak menyikapi era sosial media saat ini harus di saring dan di pilah,” ujarnya.

Baca Juga : Menag Yaqut Pastikan Gereja Bisa ‘Full Tank’ Buat Perayaan Natal, Nggak Ada Pembatasan

Menurut Abdurrhosyid Ashshidiq Bupati Kabupaten Lebak Iti Octavia Jayabaya tidak pernah tendensius dan membedakan satu golongan dengan golongan yang lain.

“Tidak ada tendensius seperti yang sekarang lagi viral, kami salah satu warga Kabupaten Lebak sebagai ketua FPK tidak ada ibu Bupati membedakan satu dengan yang lain,” katanya.

Ketua FPK menjelaskan, himbauan Natal bersama pada tanggal 27 sudah dijadwalkan oleh Badan Kerjasama Antar Gereja (BKSAG).

“Himbauan natal bersama itu emang tanggal 27 BKSAG di dalamnya ada unsur gereja protestan dan katolik, Itu kan natal bersama BKSAG,” paparnya.

Abdurrhosyid Ashshidiq mengaku antar umat beragama di Kabupaten Lebak hidup berdampingan dengan guyub rukun dan damai. “Saya kira anatar warga di lebak itu bagus, untuk di maja misalnya tidak ada masalah,” tukasnya.

Sebelumnya beredar isu bahwa Bupati Kabupaten Lebak Iti Octavia Jayabaya melarang umat kristiani merayakan ibadah natal. Isu tersebut muncul setelah adanya pemberitaan terkait umat kristiani yang berada di Kecamatan Maja untuk merayakan Ibadah Natal di Rangkasbitung yang merupakan Pusat Kota Kabupaten Lebak.

Faktanya, Bupati Kabupaten Lebak tidak melarang umat kristiani melaksanakan kegiatan ibadah Natal, bahkan Iti Octavia Jayabaya mengajak umat kristiani yang ada di daerahnya untuk melakukan natal Bersama, Iti juga akan hadir di acara perayaan natal Bersama tersebut.

Persetujuan perayaan Natal di Rangkasbitung karena di Kecamatan Maja belum ada tempat peribadatan umat kristiani itu juga atas kesepakatan Bersama termasuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) juga Badan Kerjasama Antar Gereja (BKSAG).

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lebak yang menyepakati perayaan Natal masyarakat yang berada di Kacematan Maja digelar di Rangkasbitung merupakan forum lintas beragama yang didalamnya ada berbagai macam agama.

Kesepakatan itu berdasarkan hasil musyawarah FKUB yang mengacu pada Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2006/Nomor 8 tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat.

“Setelah hasil rapat itu mereka menyampaikan kesepakatan bahwa sudah disepakati rumah ibadah sesuai dengan peruntukannya jadi ruko dan rumah-rumah itu tidak direkomendasikan untuk digunakan ibadah, nah kemarin kita rapat Wasdin dengan Forkopimda yang diperluas termasuk hadir BKSAG ada MUI dan Bazanas, FSPP dan ada FKUB juga ada Banser organisasi-organisasi kemasyarakatan lainnya untuk persiapan Nataru,” kata Iti.

Bupati Kabupaten Lebak Iti Octavia Jayabaya menegaskan dirinya tidak melarang dan mempersulit umat beragama di Kabupaten Lebak untuk mekalsanakan kegiatan keagamaan. Termasuk perayaan ibadah Natal.

Kata Iti, Kesepakatan bersama perayaan ibadah Natal di Gereja bertujuan untuk menjamin kenyamanan dan keamanan umat kristiani dalam melakanakan ibadah Natal.

“Kemarin ada persitiwa pengeboman di Polsek Astana Anyar Bandung kami ada kekhatairan makanya kami memutuskan untuk melakukan penebalan pengamanan di rumah ibadah umat nasrani yang akan melakukan natal, makanya di maja itu kita tidak bisa mengawasi karena bukan rumah ibadah supaya terjamin kondusifitas dan keamanan,” kata Iti Octavia Jayabaya.

Bupati Lebak juga memberikan dukungan kepada umat beragama untuk mendirikan termasuk umat kristiani yang ada di Kecamatan Maja untuk segera mendirikan tempat ibadah di wilayahnya.

“Itu peruntukannya ruko dan permukiman yang tidak boleh secara undang-undang izinnya harus sesuai makanya saya tantangain harus segera mengurus izin untuk rumah peribadatan termasuk saya bilang Maja ini akan besar penduduknya ada 10.000 tolong fasilitasi semua agama di situ,” tandasnya.

Iti juga menegaskan Lebak merupakan Kabupaten bagi semua golongan yang mencintai Pancasila dan Kebhinekaan dan Kabupaten Lebak harus mampu menjaga Toleransi kehidupan beragama dalam masyarakat. Hal itu disampaikan pada acara Pelantikan Pengurus Pemuda Katolik Komda Banten yang diselengarakan di Pendopo Bupati Kabupaten Lebak.

“Masyarakat Indonesia jika mau mencontoh toleransi umat beragama, silahkan datang ke Lebak. Maka publik akan mengetahui betapa toleran nya hidup beragama yang saling berdampingan dengan damai di Kabupaten Lebak,” tegasnya. (red)

Pos terkait