Pepen Ibaratkan Keuangan Daerah Seperti Pendarahan Akut

Bekasi – Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi kembali membantah bahwa Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemkot Bekasi dikatakan devisit.

“Kalau dibilang devisit, APBD itu tidak ada yang devisit. Sebab APBD itu, kalau kita ingin ambil anggaran yang berimbang harus ditentukan bersama-sama, kalau kita ambil anggaran devisit, kita darimana nutupnya.” ujar pria akrap disapa Pepen, Senin, (5/11/218) usai ditemui.

Dikatakannya, untuk saat ini Pemkot Bekasi masih tetap berusaha agar anggaran tersebut berimbang karena untuk menutupi devisit atau menutupi kekurangan belanja, pihaknya masih melakukan pemaksimalan kerja.

Pepen juga mengungkap bahwa, keuangan Pemkot di ibaratkan sedang terjadi rehabilitasi terhadap keuangan yang dibaratkan sedang pendarahan akut

“Anggap saja 8 bulan ini kita salah kelola sehingga masuk ruang ICCU. nah ruang ICCU itu kan tidak semudah membalik telapak tangan sehingga harus ada perawatan diruang ICCU tersebut,” ungkap Pepen.

Pepen memperkirakan bahwa, permasalahan (APBD) ini tidak akan bisa selesai hingga tahun ini. Karena beratnya pendarahan (APBD) tersebut maka pihaknya meminta waktu hingga 2019 agar keuangan daerah bisa kembali normal dimana untuk tahun 2020 mendatang, APBD Pemkot Bekasi harus kembali ke titik nol.

“Jadi saya perkirakan persoalan ini belum bisa selesai karena di 2019 keuangan daerah masih ada pendarahaan. itu harus dipahami dan harus disadari.” tukas Rahmat. (norton).

Pos terkait