Bekasi – Plt. Wali Kota Bekasi Tri Adhianto beserta jajarannya ditemani Ketua Yayasan Pancaran Tridharma Ronny Hermawan menyambut hangat para Bhiku di Wihara Budha Dharma Bekasi, Jumat (12/5/2023).
Bekasi yang menjadi kota transit pertama di Provinsi Jawa Barat yang di singgahi 32 Bihkku asal Thailand yang akan melakukan perjalanan Thudong tahun 2023 dengan rute dari Thailand ke Candi Borobudur Indonesia.
32 Bhiku Sangha melakukan jalan kaki guna melaksanakan ritual keagamaan menyambut hari raya Waisak dimulai pada tanggal 23 Maret 2023, start perjalanan dari Nakhon Si Thammarat, Thailand.dan dijadwalkan tiba 2 Juni 2023 di Candi Borobudur.
“Pemerintah Kota Bekasi tentunya sangat mengapresiasi kedatangan 32 Bhiku ini yang sudah melakukan perjalanan sejak bulan Maret dengan melalui 3 negara dimulai dari Thailand Malaysia Singapura dan akhirnya sampai ke Indonesia,” ucap Mas Tri sapaan akrabnya.
Baca Juga : Tukang Bakso Ikut Ramaikan Bacaleg PDI Perjuangan Kota Bekasi
Dirinya menjamin, saat melakukan transit di Kota Bekasi 32 Bhiku ini akan dilayani secara optimal dan maksimal. Karena ini merupakan bagian dari toleransi umat beragama yang cukup kuat di bumi Patriot.
“Kota Bekasi sudah menjadi nafas kehidupan dan menjadi satu sikap perilaku, jadi bukan sesuatu yang harus diciptakan tetapi ini memang sudah menjadi turun menurun bahwa memang pada dasarnya warga masyarakat kota Bekasi sangat kuat untuk bertoleransi,” lanjut Mas Tri.
Sementara Ketua Yayasan Pancaran Tridharma Ronny Hermawan menjelaskan perjalanan 32 Bhiku dari Thailand menuju Candi Borobudur ini membawa pesan damai dalam rangka memperingati hari Raya Waisak.
“Kegiatan ini dinamakan Thudong yaitu ritual berjalan kaki dengan membawa pesan damai, saat dalam perjalanan tidurnya bukan ditempat penginapan melainkan di tempat tempat ibadah,”apakah mampir ke klenteng atau ke asrama haji,” ujar Bang Ronny sapaan akrabnya.
Dirinya menyebut ada orang Indonesia asal Cirebon bernama Wawan yang memprakarsai perjalanan ritual Thudong dengan mengajak para biksu di Thailand untuk berjalan kaki menuju Candi Borobudur.
Ronny memaparkan kegiatan Thudong ini sudah jadi tradisi ratusan tahun yang lalu tapi tidak dilakukan setiap tahun, apalagi beberapa tahun belakangan Pandemi dan tahun ini dimulai lagi.
“Bersyukur ada orang Indonesia yang memprakarsai kembali Ritual Thudong
Ronny menambahkan kegiatan ini menunjukkan bahwa Indonesia itu adalah negara yang damai, dan negara yang bisa menerima siapa saja dari kelompok agama mana saja bahkan yang minoritas sekalipun.
“Seperti agama Buddha disambut dengan hangat di Indonesia sehingga bisa melakukan ritual perjalanan kaki sampai ke candi Borobudur,” ucap Ronny. (yanso)