Banten – Puluhan aksi massa Pergerakan Pemuda Peduli Pandeglang (P-4) mengeruduk Gedung Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPMPP) Kabupaten Pandeglang-Banten.
Sejumlah massa aksi menilai Kepala Dinas Sua’edi Kurdiatna gagal dalam mengelola Dana Alokasi Khusus (DAK) T.A 2022 yang diberikan oleh Pemerintah Pusat untuk pengembangan industri pengelolaan porang.
Aktivis dari Pergerakan Pemuda dan Mahasiswa Pandeglang Arif Wahyudin, Keberadaan Sentra Pengolahan Pabrik Porang di Pandeglang yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang digelontorkan oleh Pemerintah Pusat senilai Rp 17 Miliar sejak awal sudah banyak bermasalah mulai dari lelang sampai pelaksananya.
“Kalau mau kita kaji sejak dari administrasinya saja tidak sesuai apa lagi dalam pelaksanaanya, ditambah tanah yang dipakainya juga di tanah HGU. Jika memang tidak ada masalah harusnya alat-alat tersebut sudah bisa dioperasikan dan memproduksi tepung Porang,” tegas Arip.
Baca Juga : Dihadiri 271 Pelaku Usaha, DPMPTSP Gelar Bimtek Selama Dua Hari
Arip menegaskan, bahwa pihaknya sudah melakukan tinjauan langsung terhadap pembangunan Sentra Pengolahan Porang di Kecamatan Panimbang-Pandeglang, banyak sekali kecacatan dalam mengalokasikan DAK tersebut.
Lanjut, Diantaranya, ploting pabrik pengolahan yang tidak masuk zona industri, pengkondisian lelang yang asal, pengadaan mesin porang yang tidak jelas, dan pengambil alihan menejemen dari petani ke BUMD tidak beraturan.
Dirinya menduga, pengerjaan pabrik porang sejak awal sudah jadi bancakan oknum di DKUMPMPP. Oleh karena itu, Kami meminta penjelasan dari Kepala Dinas DKUMPMPP Sua’edi Kurdiatna mengenai kecacatan dalam pengalokasian DAK untuk pengembangan industri pengolahan porang tersebut.
Kami juga akan mendorong gerakan ini terus berlanjut ke Pemerintah Pusat khususnya KPK untuk melakukan pengecekan langsung dan melakukan audit atas pengelolaan DAK T.A 2022.
“Tentu kami akan melakukan aksi sampai ke Jakarta untuk meminta kepada pemerintah pusat agar turun langsung mengecek kondisi pengembangan industri pengolahan porang di Pandeglang,”tutul Arif. (riz)