Anggarkan Rp 193,1 Miliar untuk Perbaikan dan Pembangunan Sekolah di Kabupaten Bekasi

Bekasi – Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan (Disdik), sebanyak 3.603 ruang kelas Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bekasi mengalami kerusakan.

Jumlah ruang kelas yang rusak tersebut, ada tiga kategori, yaitu rusak ringan 2.290 ruang, rusak sedang 825 ruang, dan rusak berat 488 ruang.

Bacaan Lainnya

Sementara Anggaran Pendapatan Daerah (APBD) untuk perbaikan dan pembangunan ruang kelas baru, anggaran yang tersedia pada tahun 2023, hanya Rp 193,1 miliar.

Menurut Penjabat (Pj) Bupati Bekasi, Dani Ramdan, pembangunan tahun ini difokuskan pada sarana pendidikan. Sedikitnya Rp 193,1 miliar disiapkan untuk merombak sekolah yang rusak dan membangun sarana pendidikan baru.

“Anggaran tersebut, akan tersebar untuk perbaikan dan pembangunan 256 ruang kelas tahun ini,” ujar Dani.

Baca Juga : SMAN 4 Kota Bekasi Terus Tingkatkan Mutu Pendidikan Dengan Pengayaan Materi dan Konseling

Ia menjelaskan, pembangunan sekolah merupakan salah satu prioritas pembangunan daerah. Sebab, pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat dan untuk memajukan suatu daerah.

Jadi memang pendidikan itu menjadi layanan dasar bagi masyarakat. Oleh karenanya, fasilitas pendidikan seperti sekolah dan kebutuhan lainnya perlu dipenuhi. Sehingga pembangunan sekolah juga menjadi salah satu prioritas kami yang bakal direalisasikan tahun ini,” beber Dani.

Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi, Benny Sugiarto mengakui, anggaran untuk perbaikan dan pembangunan sekolah pada 2023 ini sebesar Rp 193,105 miliar. Jumlah itu dialokasikan untuk perbaikan sekolah skala besar dan berat, serta unit sekolah baru.

Alokasi itu sudah masuk pada APBD 2023, totalnya Rp 193,105 miliar. Lalu ada juga pembangunan unit sekolah baru di beberapa titik, baik di tingkat SD maupun SMP,” terangnya.

Benny mengatakan, mayoritas anggaran itu dialokasikan untuk perbaikan 118 ruang kelas yang rusak di tingkat SD sebesar Rp 73,3 miliar. Selanjutnya, perbaikan di tingkat SMP sebesar Rp 37,8 miliar, untuk 85 ruang kelas yang rusak. Selain itu, terdapat pula pembangunan unit sekolah baru dan penambahan ruang kelas baru.

Kemudian, sarana prasarana dan utilitas sekolah, termasuk pembuatan pagar turut dianggarkan. Masing-masing Rp 7,3 miliar untuk 23 titik di tingkat SD dan Rp 9,6 miliar untuk 30 titik tingkat SMP.

Sementara itu, Kepala Disdik Kabupaten Bekasi, Imam Fathurrohman menambahkan, pihaknya akan memberikan tanggung jawab kepada seluruh kepala sekolah SD dan SMP Negeri yang ada di Kabupaten Bekasi.

Ia menjelaskan, untuk memberikan rasa tanggung jawab yang dimiliki para kepala sekolah, pihaknya akan melakukan pelatihan terkait leadership atau kepemimpinan melalui school based management.

Artinya, transparansi keuangan, hubungan ekosistem berjalan di sekolah antara guru dengan kepala sekolah, orang tua dengan guru, maupun dengan siswa dan seluruh yang ada di satuan pendidikan, ekosistemnya harus jalan, kepala sekolah yang memiliki kreativitas dan inovasi yang bagus, bisa membuat sekolah yang dipimpinnya menjadi bagus juga.

Lanjut Imam, infrastruktur, yaitu sarana dan prasarana yang berkaitan dengan ruang kelas, laboratorium, maupun teknologi informasi dan komunikasi.

“Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan. Apalagi sekarang, dengan kemajuan teknologi, dunia seolah tanpa batas. Siswa bisa belajar tidak hanya dari guru dan buku yang ada, melainkan bisa belajar dari media sosial,” tuturnya.

Oleh sebab itu, tambah Imam, rencananya para kepala sekolah harus mempunyai tanggung jawab dalam merawat dan menjaga kelayakan sekolah. (*)

 

 

 

Pos terkait