Jakarta – Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengatasi masalah kawasan kumuh dekat Istana Negara Saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di kantor Wali Kota Jakarta Pusat.
Pria yang akrab disapa Pras ini menyoroti kawasan padat penduduk di Kecamatan Johar Baru dan Kelurahan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Kecamatan itu lokasinya dekat Istana Negara.
“Ini penting sekali masalah di Jakarta Pusat karena masih ada yang jaraknya satu kilometer dari Istana yang jadi daerah kumuh. Di Johar Baru, Tanah Tinggi, kita minta ini diperhatikan. Ke sana (lihat langsung) untuk berbuat sesuatu,” kata Pras dalam keterangan tertulis di website resmi DPRD, Senin (20/3/2023).
Baca Juga : Salah Lafalkan Sila Pancasila, Plt Wali Kota Bekasi Minta Maaf
Pras khawatir kesehatan warga yang tinggal di pemukiman padat penduduk. Ia menerima keluhan warga kesulitan untuk beristirahat karena tempat tinggal yang terbatas.
“Kondisi permukiman di Johar Baru, Tanah Tinggi itu bisa tiga sif tidurnya, karena di sana kemiskinannya terlihat,” ucapnya.
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang hadir dalam musrenbang mengaku siap membenahi dua wilayah tersebut.
Heru berjanji akan membenahi sejumlah masalah di pemukiman kumuh yang berorientasi langsung menyentuh warga.
“Salah satunya yakni membuat septic tank komunal untuk mencegah pencemaran air tanah, serta program pencegah kurang gizi (stunting) pada balita dan anak-anak,” kata Heru.
Heru mengaku akan berkoordinasi dengan Satuan Kerja Perangat Daerah (SKPD) terkait..Apalagi, kata dia, Jakarta diprediksi hingga 20 tahun ke depan akan tetap menjadi magnet bagi investor meskipun tidak lagi berstatus Ibu Kota.
“Pertumbuhan Kota Jakarta masih sebagai sentra bagi para investor meskipun Ibu Kota akan berpindah ke IKN (Ibu Kota Nusantara). Feeling saya 10 sampai 15 tahun bahkan 20 tahun ke depan, Jakarta tetap jadi titik pertumbuhan di Indonesia,” kata Heru..(*)