Palu – Masyarakat Kota Palu, berharap agar tidak menjadikan wilayah terdampak bencana gempa dan tsunami di Palu, sebagai komoditas politik. Hal ini disampaikan oleh beberapa masyarakat Palu yang menjadi korban bencana 2019 lalu.
Sala satunya Andi, penyintas bencana mengatakan khawatir jika wilayah dampak bencana khususnya Palu dijadikan alat komoditas politik karena hanya akan menimbulkan keresahan. Mereka ingin semua orang lebih punya rasa empati kepada penyintas bencana tsunami dan gempa.
“Kami adalah korban. Kami ingin masalah pemulihan pasca bencana ini tidak dipolitisisasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Tolong kami jangan diberi informasi yang tidak benar soal ini.” kata Andi.
Andi, yang juga penyintas wilayah Petobo menambahkan, berita-berita yang tidak benar itu hanya memberikan rasa keresahan dan kesusahan kepada para korban.
“Dalam hal ini, silahkan saja para calon kampanye, mencari simpati dari kami. Tapi tolong dahulukan rasa kemanusiaan kepada kami. Kami tidak mau diberi informasi bohong soal bantuan-bantuan ini.” ucapnya.
Andi mencontohkan berita tidak benar yang menimpa warga Petobo dimana diberitakan sebelumnya bahwa Kelurahan Petobo akan dihapus, ternyata setelah diklarifikasi berita itu tidak benar.
Diketahui, Kota Palu akan melakukan Pilkada serentak tahun 2020 ini. Maraknya calon di Palu menjadikan isu-isu bencana sebagai alat untuk meraih simpatik. (and)