Dinkes Sebut Penyakit DBD di Kota Bekasi Masih Terkendali

Bekasi – Dinas ‎Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi mengatakan pihaknya dapat mengatasi serangan penyakit deman berdarah dengue (DBD). Sejak dua tahun lalu, 2017 dan 2018, terdata dua orang yang meninggal dunia terserang penyakit ini.

“Kota Bekasi masih terkendali dari serangan penyakit DBD. tetapi sejak dua tahun terakhir, tercatat dua orang yang meninggal akibat DBD,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Penyakit Dinkes Kota Bekasi, Dezy Sukrowati, Selasa (11/02/2019).

Dia menjelaskan, pada tahun lalu‎ terdata sejak Januari hingga Desember terdapat 629 pasien yang terserang DBD. Sedangkan, ‎tahun 2017 jumlahnya sebanyak 699 orang.

“Jumlah pasien DBD tahun 2018 lebih rendah dibanding tahun 2017 lalu, yakni hanya sekitar 128 pasien dimana satu orang meninggal. Mudah-mudahan tahun 2019 ini dapat terkendali,” ujarnya.

Dinkes Kota Bekasi sudah melakukan beberapa upaya untuk menekan jumlah penderita DBD termasuk korban meninggal akibat penyakit ini.

Pihak Dinkes Kota Bekasi pun tengah fokus untuk menekan angka kasus DBD. upaya itu dilakukan dengan mengintruksikan kepada RT dan RW untuk melakukan PSN (Pembersihan Sarang Nyamuk) di rumah masing-masing setiap hari Jumat dan Sabtu

“Usaha yang dilakukan, kami sudah menggiatkan PSN atau pemberantasan sarang nyamuk dengan menggerakkan partisipasi masyarakat,” katanya.

Selain itu, ‎Dinkes Kota Bekasi memberikan pelatihan pembuat alat sederhana penangkap nyamuk (ovitrap), sosialisasi tanaman pengusir nyamuk serta menyebarkan surat edaran tentang kewaspadaan terhadap penyakit DBD di Kota Bekasi.

“Kita juga intens melakukan pelatihan budidaya tanaman pengusiran nyamuk DBD tingkat Kota Bekasi di tiap Kecamatan, ” tutur Dezi. (norton). 

Pos terkait