KPK Ajak Siswa SMA Berani Laporkan Guru yang Tawarkan “Suap” Nilai

Jakarta – Kemendikbud dan KPK  bekerja sama mengenalkan progran anti-korupsi untuk siswa-siswi sekolah. Program itu diberi nama Saya Anak Anti Korupsi (SAAK).

Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan pengenalan anti-korupsi penting diterapkan sejak dini. Dia meminta para siswa berani bicara tentang antikorupsi.

“Anak-anak ini supaya mereka bisa berbicara dan berbuat perilaku nilai antikorupsi dalam kehidupan,” kata Basaria di Hotel Grand Sahid, Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (13/12/2018).

“Kita tahu seseorang menjadi koruptor itu bukan tidak ada latar belakangnya, ada niat, ada kesempatan, niat ini mulai dari muda karakternya harus baik, sehingga ketika ada kesempatan pun untuk melakukan dia tidak melakukan,” lanjutnya.

Acara ini dihadiri oleh 306 siswa-siswi SMA dan 250 siswa-siswi SMK. Murid-murid ini dikumpulkan dari seluruh sekolah di 34 provinsi se-Indonesia.

Basaria juga sempat mengajak para murid berani melaporkan apabila ada kejanggalan dalam sekolah.

“Pada saat gurunya minta supaya nilainya baik dia harus berani melawan, kita harus ajari itu. Guru juga harus memulai contoh yang baik pada anak didiknya. Jadi kenapa masih ada juga, ya itu alasannya kita harus mulai dari awal,” kata dia.

Sementara itu, Irjen Kemendikbud Muchlis R Luddin menambahkan program SAAK dibuat agar budaya anti-korupsi bisa diterapkan di sekolah. Para murid diharapakan bisa menolak tindakan berkaitan dengan korupsi.

“Oleh sebab itu kami ingin bersama dengan KPK untuk mulai memasyarakatkan secara masal terutama dibantu oleh teman-teman sekolah dan juga guru dan juga manajamen di sekolah untuk sama-sama membangun budaya anti-korupsi,” kata Muchlis.(dtk/tya)

Pos terkait