
Bekasi– Program pemerintah tentang Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) yang biayanya diringankan ternyata menjadi ajang pungli dari oknum aparatur yang tidak bertanggung jawab.
Patut diduga, oknum pegawai kelurahan Bintara, Kecamatan Bekasi Barat lakukan pungli kepada warganya yang ingin mengurus sertipikat tanah mereka. Berdasarkan sumber yang dapat dipercaya, yang tidak mau disebutkan namanya, ia di mintai sejumlah uang oleh pegawai kelurahan Bintara untuk mengurus surat tanahnya.
“Saya diminta biaya pertama Rp.1 juta, kemudin nanti katanya setelah surat selesai harus kasih lagi,” ucap Warga yang tidak mau disebutkan namanya, Selasa (28/8).
PTSL yang seharusnya dapat meringankan warga dalam mengurus surat tanah, justru dijadikan bancakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. PTSL sendiri diluncurkan oleh pemerintah melalui ATR/BPN Program Prioritas Nasional berupa Percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
PTSL adalah proses pendaftaran tanah untuk pertama kali, yang dilakukan secara serentak dan meliputi semua obyek pendaftaran tanah yang belum didaftarkan di dalam suatu wilayah desa atau kelurahan atau nama lainnya yang setingkat dengan itu. Melalui program tersebut, pemerintah memberikan jaminan kepastian hukum atau hak atas tanah yang dimiliki masyarakat.
Sedangkan metode PTSL sendiri merupakan inovasi pemerintah melalui Kementerian ATR/BPN untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat: sandang, pangan, dan papan. Program tersebut dituangkan dalam Peraturan Menteri No 12 tahun 2017 tentang PTSL dan Instruksi Presiden No 2 tahun 2018.
Pada tahun ini, setidaknya sudah ada 52 juta bidang tanah yang telah didaftarkan. 79 juta bidang tanah berikutnya menjadi bidikan pemerintah untuk diselesaikan dari 126 juta bidang tanah di Indonesia,sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Sementara itu, Lurah Bintara, Endang Supratman saat dikonfirmasi via WhatsApp terkait pungli yang diduga melibatnya staff nya enggan memberikan komentarnya. Pesan singkat dikirimkan pun hanya di baca oleh lurah tanpa mendapatkan penjelasan. (Tim)