Muskot Ipsi Ke VI, Margianto Terpilih Sebagai Ketua IPSI Kota Bekasi Periode 2018-2022

Bekasi – Setelah sempat beberapa kali tertunda, akhirnya Musyawarah Kota IPSI Kota Bekasi ke VI (Muskot IPSI) dapat terselenggara pada 7 April 2018 di Aula Islamic Center Kota Bekasi.

Musyawarah ini dihadiri oleh berbagai pihak, seperti pengurus KONI Kota Bekasi,  Korwil II Pengurus Provinsi Jawa Barat pengurus IPSI Kota 2013-2017, perwakilan perguruan silat, dan para undangan.

Agenda utama tentunya adalah demisioner kepengurusan yang lama, penyampaian laporan pertanggungjawaban, serta pemilihan ketua IPSI Kota Bekasi 2018-2022 yang baru.

Margianto Hadiningrat dari pencaksilat Setia Hati Teratai terpilih untuk memimpin Pengurus Cabang (Pengcab) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Kota Bekasi. Ini setelah dalam Musyawarah Kota. Jalu sapaan Akrabnya akan memimpin IPSI Kota Bekasi periode 2018-2022.

Usai terpilih sebagai Ketua IPSI Kota Bekasi,  Margianto mengucapkan terima kasih kepada pemilik suara yang masih percaya akan kemampuannya memimpin IPSI. Ia menegaskan, Kota Bekasi harus menjaga supremasi sebagai gudang atlet pencak silat dan menjadikan kota Bekasi sebagai Emas.

“Tentu kami ingin prestasi yang lebih baik lagi. Menjadikan Kota Bekasi sebagai Jabar Kahiji,” ucap Margono di hadapan anggota IPSI Kota Bekasi.

Sementara mantan ketua IPSI Kota Bekasi Rahmadsyah yang juga Korwil II Pengurus Provinsi Jawa Barat mengucapkan selamat atas terpilihnya Margianto beserta tim formatur diberi waktu sepekan untuk menyusun pengurus IPSI yang baru.

” Selamat atas terpilihnya Margianto dan juga terbentuknya pengurus IPSI baru. Semoga dapat membawa IPSI Kota Bekasi berprestasi lebih tinggi dan lebih baik lagi,” tutup Rahmat.

Sebelumnya Penyelenggaraan Musyawarah Kota (Muskot) Ke-VI Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Bekasi,oleh caretaker Pengrov IPSI  yang diadakan Aula Kantor Kelurahan Mustikajaya, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi disoal.

Pasalnya, Muskot terkesan terburu-buru dan tidak merangkul semua perguruan, dan beberapa peserta disebut menerima paksaan pada muskot tersebut serta  caretaker juga tidak dikenal dalam AD/ART IPSI.(Tri)

Pos terkait