Ketua MKKS Sebut Empat SMA Swasta di Bekasi Masih Numpang UNBK

BEKASI, TEROPONG INDONESIA.com – Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA se Kota Bekasi Ekowaty mengatakan empat sekolah masih melaksanakan UNBK dengan cara menumpang.

Ke empat sekolah swasta tersebut terpaksa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disekolah lain karena tidak memenuhi syarat syarat untuk melaksanakan UNBK disekolah mereka dengan cara mandiri.

Adapun keempat sekolah tersebut adalah Sekolah Amaratus Solihat di Yayasan Teratai Putih, SMA Proklamasi di Yayasan Daya Utama, SMA Nurjaleha di SMA Patriot dan SMA Kataros di SMA Korpri Bekasi.

Sebagai informasi, secara Nasional, mulai hari ini, Senin (9/4) semua sekolah SMA Negeri dan swasta sudah mulai melaksanakan Ujian Nasional (UN), rencananya UN serentak 2018 ini akan dilaksanakan hingga Kamis (12/4) mendatang dengan mengikuti empat mata pelajaran.

“Dari semua laporan yang saya dapat, pelaksanaan UN SMA dihari pertama ini semuanya berjalan lancar”, ucap ketua MKKS SMA Kota Bekasi kepada wartawan Senin, (9/4/2018).

“Tetapi masih ada empat sekolah yang menumpang kesekolah lain karena tidak memenuhi syarat untuk melaksanakan UN secara mandiri. Karena jumlah siswanya tidak sampai 20 orang”, tambah Eko.

Sementara dari pantauan wartawan, salah satu sekolah yang memberikan tumpangan kesekolah lain adalah SMA Korpri di Jalan Rumah Sakit Mekarsari, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Wakil Kepala Sekolah SMA Korpri Kota Bekasi, Ade Ruqbi mengatakan totalnya ada tiga orang siswa yang menumpang untuk mengikuti UNBK di sekolah mereka.

“Jadi siswa kami ada 265 orang yang melaksanakan UNBK tahun ini, dan alhamdulilah tahun ini kami dipercaya untuk menjadi sekolah tumpangan pelaksanaan UNBK dari SMA Kataros dengan jumlah siswa tiga orang”, kata Ade Ruqbi.

Lanjut Wakil Kepala Sekolah yang juga Ketua Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) KONI Kota Bekasi, ini merupakan tahun ketiga pihaknya melaksanakan UN berbasis Komputer.

“Kita lakukan tiga shift, dan ketiga siswa yang menumpang itu kita bagi tiga juga, satu di shift 1, satu di shift 2 dan sayu lagi di shift tiga”, pungkas Ade Ruqbi. (triadi)

 

Pos terkait