BEKASI, TEROPONG INDONESIA.com – Tahun 2018 ini, Pemerintah Kota dalam hal ini Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kota Bekasi akan merevitalisasi pasar Kranji Baru karena kondisinya sudah usang dan tidak nyaman bagi pedagang.” Yah benar, insyaallah, 2018 ini, akan direvitalisasi, tapi itu masih tahap proses.” kata Makbullah saat ditemui Teropong Indonesia.com Selasa, (6/3/2018)
Menurut Makbullah, revitalisasi diperlukan untuk mengubah kesan pasar yang kumuh, kotor, dan tidak nyaman. Dengan demikian, pasar tradisional tak akan kalah saing dengan pasar moderen dan ritel yang mulai marak di era pasar bebas saat ini. Selain itu, revitalisasi ini juga dalam rangka mewujudkan program pasar bersih yang telah dicanangkan Pemkot Bekasi
“Pemkot Bekasi ingin pasar- pasar tradisional khususnya pasar Kranji yang semula dikesankan kumuh bisa tampak bersih dan nyaman. Apalagi, pasar Kranji ini dinilai sudah kumuh dan tidak representatif. Ada bangunan yang sudah berusia di atas 25-30 tahun,” ucapnya
“Tahapan revitalisasi sudah berjalan. Mulai dari pra sosialisasi, kemudian pendataan, tinggal menunggu finalisasi perjanjian kerja sama (PKS) antara pihak pengembang dengan Pemda,” jelas Makbullah
Terkait relokasi, Makbullah menyebut, ada beberapa pilihan menurut laporan dari unit – unit pasar yang katanya sudah menyiapkan tempat relokasi bagi pedagang termasuk Pedagang Kaki Lima (PKL) tak jauh dari lokasi pasar sebelumnya
Sedangkan, untuk relokasi itu bisa menampung diatas 1.500 pedagang berikut dengan PKL. Dan pedagang yang punya surat nantinya tidak akan dikenakan biaya.” Yah, Kita berharap semua pedagang bisa tertampung semuanya, ” harapnya sembari menambahkan, kalau untuk PKL, mereka bisa berunding dengan Koppas dan RWP
“Kalau kita menyerahkan sepenuhnya dilapangan tanpa ada unsur paksaan. Yang penting para pedagang tertampung semuanya.” tutup Mabullah (norton)