Sempat Terbengkalai 15 Tahun Akhirnya Crossing Tol Kalimalang DAS Sasak Jarang Senilai 30 Milyar Diresmikan

BEKASI, TEROPONG INDONESIA.com – Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, bertekad akan mengurangi musibah banjir. Dan sebagai bentuk penanganan banjir di Kota Bekasi, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, Kamis (8/2/2018), meresmikan Crossing Tol Kalimalang DAS Sasak Jarang Bekasi Timur

Foto : Crossing tol kalimalang DAS Sasak Jarang

Rahmat mengatakan, bahwa peresmian crossing ini tidak lain sebagai bentuk penanganan banjir di Kota Bekasi yang sudah menjadi salah satu komitmen Pemkot Bekasi untuk menyelesaikannya.

“Sebenarnya permasalahan crossing ini belum terselesaikan selama 15 tahun masa kepemimpinan Wali Kota Bekasi sebelumnya, tapi saat ini Wali Kotanya saya dan ustadz Syaikhu serta Kepala Dinas PUPR-nya Pak Tri Adhiyanto Tjahyono, permasalahan ini bisa diselesaikan dengan cepat,” katanya

Ia mengatakan, pengerjaan crossing ini yang mengedepankan penelitian verifikasi dengan sektor swasta dalam rangka penyebarluasan teknologi Jepang terhadap efisiensi sistem perbaikan lingkungan air, diharapkan mampu menjawab permasalahan banjir yang selama ini menyelimuti Kota Bekasi.

“Mudah-mudahan dengan adanya Crossing Tol Kalimalang DAS Sasak Jarang ini bisa menjadi solusi dari permasalahan banjir yang selama ini menjadi momok warga Kota Bekasi,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kota Bekasi, Tri Adhiyanto Tjahyono, menuturkan bahwa untuk Crossing Kalimalang ini memiliki panjang sekitar 58 meter sedangkan tol sepanjang 49 meter.

“Panjang Crossing Kalimalangnya sekitar 58 meter dan tol sepanjang 49 meter yang nantinya akan berujung di tandon air yang berada di Arenjaya, Bekasi Timur,” tuturnya.

Masih menurut Tri, keberadaan crossing di Kota Bekasi sebelumnya tergolong cukup tua dan tingkat sedimentasinya pun cukup tinggi. Hal ini terlihat pada keberadaannya yang dibangun bersamaan dengan jalan tol yang ada sejak tahun 1983 yang lalu dan kapasitasnya pun masih sangat kecil.

“Kenapa crossing tol ini kami bangun, karena keberadaan crossing sebelumnya sudah cukup tua dan kapasitasnya kecil dan tingkat sedimentasinya sudah cukup tinggi, sehingga air yang dialirkannya pun kecil,” katanya.

Sambungnya, melalui pembangunan crossing yang saat ini memiliki kapasitas yang lebih besar, diharapkan bisa jauh lebih lancar aliran airnya.

“Saat ini jumlah crossing yang ada sebanyak 13 buah, diantaranya crossing Unisma, crossing Bumi Satria Kencana (BSK), crossing Jatibening, crossing Jatiwaringin dan sebagainya,” ujarnya

Sedangkan untuk anggarannya sendiri, pembuatan Crossing Tol Kalimalang DAS Sasak Jarang menggunakan biaya sebesar Rp30 miliar. Penyempurnaan crossing sasak jarang ini juga akan kembali dialokasikan di tahun anggaran 2018 untuk penyempurnaan crossing disekitarnya

“Anggarannya sebanyak Rp 30 miliar, dimana Rp 20 miliar berasal dari APBD Kota Bekasi tahun 2017 dan Rp10 miliar berasal dari Provinsi Jawa Barat,” kata calon Wakil Wali Kota Bekasi tersebut (norton)

Pos terkait