RSUD Kota Bekasi Terapkan Sistim Pelayanan Kesehatan Berbasis Online

BEKASI, TEROPONG INDONESIA.com – Mulai Januari 2018, RSUD dr Cashbullah Abdulmadjid Kota Bekasi menerapkan Sistem Pelayanan Berbasis Online. Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Bekasi, dr Kusnanto Saidi MARS ketika diwawancara Rabu (6/2/2018) mengatakan, sistem layanan online ini merupakan bagian dari peningkatan kualitas dan kecepatan pelayanan RSUD Kota Bekasi, dimulai dari pendaftaran hingga hasil rekam medis, baik Pasien Umum, KS (Kartu Sehat) dan BPJS.

Foto : dr. Sudirman (kiri) dan Dra. Tri Sulistyaningsih M.Si (kanan)

Disisi lain, Wakil Direktur Umum dan Keuanngan (Wadirum) RSUD Kota Bekasi, Dra. Tri Sulistyaningsih, M.Si menambahkan, sistim pelayanan online ini di mulai dari perkenalan sistim, sosialisasi dan penginputan data, sampai mengantar obat langsung ke rumah pasien secara ‘GRATIS’.”Dengan layanan online ini, pasien tidak perlu lagi repot datang untuk mendaftar melainkan cukup dari rumah saja.” jelasnya

Selanjutnya, pihaknya juga memberikan pelayanan antar obat kerumah pasien secara GRATIS. hal ini untuk mengurangi antrian pengambilan obat di Apotek RSUD. “Jadi, pasien dapat langsung pulang istirahat dirumah, karena obatnya langsung diantar kerumah pasien. Dan itu semua GRATIS.” ujarnya

Dikatakannya, mulai Tahun 2018 ini, pihaknya siap melayani pasien cukup hanya bermodalkan KTP saja dan tidak dibebankan biaya alias GRATIS.”Pelayanan dengan KTP ini baru di RSUD Kota Bekasi yang menerapkan, di Rumah Sakit Swasta belum. meskipun pasien belum memiliki KS (Kartu Sehat) dan BPJS, cukup dengan KTP, kami siap melayani, dan semua pelayanan tersebut GRATIS,” tutur Sulis.

Untuk pelayanan bedah Jantung di RSUD Kota Bekasi saat ini sudah berkembang dan sudah bisa melakukan Pemasangan Ring Jantung sama seperti halnya di Rumah Sakit Harapan Kita sebut dia

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Keperawatan RSUD Kota Bekasi, dr. Sudirman mengatakan, pelayanan sentralisasi divisi ini dibentuk guna memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam pelayanan dan mengantisiapsi antrian sehingga tidak bercampur dengan pasien penyakit lain, “hal itu  sesuai dengan SMF (Staff Medik Fungsional) yaitu KSM (Kelompok Staff Medis) sebagaimana Peraturan Menteri Kesehatan.,” kata dr Sudirman

Menurut dia, setiap kelompok medis sudah terpisah, misalkan, KSM Bedah yang pelayanannya sudah disentralkan di satu gedung, disitu ada ruang tunggu, poliklinik, rawat inap, farmasi, dan ruang konsultasinya. Begitu juga dengan KSM Anak dan Obgyn (Kandungan) yang disentralkan di satu gedung yakni gedung C, dan itu juga ada ruang tunggu, poliklinik anak, poliklinik kandungan, poliklinik kebidanan, rawat inap, IGD (Instalasi Gawat Darurat) Kebidanan, Farmasi, ICU khusus Anak (Pediatric Intensive Care Unit), ICU khusus Bayi (Neonatal Intensive Care Unit), dan ICU khusus Ibu Melahirkan (Intensive Care Unit) yang juga disentralkan di satu gedung

“Jadi itu tidak dicampur dimana IGD ibu hamil tentu berbeda dengan IGD diluar pasien ibu hamil. Lalu KSM Penyakit Dalam (Internis) yang juga disentralkan di gedung E / mayor oking (gedung S. Wijaya) disitu ada ruang tunggu, rawat inap, poliklinik, dan farmasi.” sambungnya

Lebih lanjut Sudirman juga menyebut, RSUD Kota Bekasi juga akan segera menjadi IGD Terpadu, artinya itu akan dikembangkan IGD-nya, nanti akan dipilah-pilah kasus penyakitnya, dilakukan diagnosa, pemeriksaan dokter, pemerikaaan penunjang, observasi, hingga IRD (Instalasi Rawat Darurat) dan HCU (High Care Unit), itu nanti gabung dalam satu area yang sudah dibangun.

“Tujuan utama pelayanan sentralisasi ini, untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan kepada pasien, jadi pelayanan dibuat dalam bentuk divisi divisi sehingga pasien bisa efisien waktu dan tidak mengantri lama. Kalau biasanya pasien gabung dengan pasien anak, pasien penyakit dalam, dan sebagainya, sekarang sudah berubah.” tutupnya (ADV)

Pos terkait