“SILARIANG” Kisah Cinta Yang Tak Direstui

“SILARIANG Film yang berlatar belakang budaya Bugis-Makassar itu menceritakan kisah sepasang kekasih yang tak direstui oleh kedua belah pihak keluarga.

Percintaan seorang pemuda bernama Yusuf (yang diperankan oleh Bisma Karisma) dan kekasihnya Zulaikha (yang diperankan oleh Andania Suri).

Perasaan cinta di antara mereka tulus, tetapi ada tembok besar yang menghalangi. Atas nama cinta, mereka memutuskan kawin lari atau dikenal dengan istilah “silariang” setelah tak mendapat restu ibu Zulaikha, Puang Rabiah (yang diperankan oleh Dewi Irawan).

Kesederhanaan cerita ini yang menjadi daya tarik dari film Silariang atau cinta yang tak direstui,”kata Wisnu Adi sang sutradara.

“Film ini mengangkat realita yang sering terjadi di kehidupan kita. Cerita tentang cinta yang akhirnya menjadi sangat rumit. Cerita tentang keluarga, sosok ibu, perkawinan siri, bibit-bebet-bobot, intinya,jangan pernah menganggap remeh persoalan mencintai dan dicintai,” ujarnya.

Produser film Silariang, Ichwan Persada menjelaskan, tema besar film ini tentang cinta yang tak direstui. Boleh dibilang kisah semacam ini masih relevan untuk diangkat di masa kini, terutama buat anak muda. Karena masih banyak pasangan kekasih hubungan cintanya kandas karena tak dapat restu dari orangtua.

Film yang sarat dengan budaya Bugis-Makassar.  Antusisme dan dukung menyambut hadirnya film ini tokoh masyakarat seperti walikota Makasar, Danny Pomanto dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif  Triawan Munaf serta Ibu Nurwasih Nur Aziz selaku Ketua Umum PP IWSS yang menguji hasil dari film tersebut.
Film ” SILARIANG ini akan tayang pada 18 Januari 2018.

Inipasti Communika dan Indonesia Sinema Persada. Trailer film Silariang dengan terjemahan bahasa Indonesia kepada publik. Pihaknya pun mencoba menghadirkan konsep poster dengan “twist” di dalamnya, “ujar Ichwan.

“Untuk difilm ini Communika dan Indonesia Sinema Persada juga memutuskan untuk mengembangkan intellectual property (lP) film ini. Film Silariang tak hanya berupa film untuk bisa dinikmati oleh masyarakat pecinta film saja, tapi juga beberapa intelectual property product yang tak kalah menariknya. Kami menerbitkan buku novel yang diterbitkan oleh Coconut Books atau Melvana Publishing dan official merchandise menarik, bekerjasama dengan Tees lndonesia,” ujar ichwan.

Tak hanya itu, sambung Ichwan, film Silariang juga mengeluarkan original soundtrack dengan judul “Meski Kau Tak lngin” yang dinyanyikan oleh grup Musikimia. Lagu “Meski Kau Tak ingin” sudah dirilis dalam format album berjudul lntersisi (2016) dan diproduksi Sony Music Entertainment lndonesia (SMEI).

Kisah cinta dua insan yang tak direstui merupakan kisah cinta yang timeless dan selalu relevan untuk diangkat menjadi sebuah cerita menarik, terutama di kalangan anak muda, dan merupakan sebuah isu yang tak lekang oleh zaman di kalangan Bugis Makassar.

“Tema film ini, tentang cinta terutama buat anak muda. Karena masih banyak di antara kita yang hubungan cintanya kandas karena tak dapat restu dari orang tua, kan?” ungkap Ichwan Persada, produser

Takdir, garis nasib tak bisa ditolak. Seperti juga takdir Cia (Dinda Surbakti) dan Ali (Jeyhan Kler). Pasangan sejoli ini menghadapi jalan terjal dalam menggapai cinta mereka. Remuk, rapuh mempertahankan kisah kasih yang dipenuhi cerita dendam masa silam. Cerita berawal dari sebuah keluarga Petta Lolo (Zulkifli Gani Ottoh) dan istrinya, diperankan Ika KDI yang sedang bersiap menuju ke pesta pernikahan. Rencana ke pesta batal karena mereka mendapati putrinya kaku tak bernyawa di kamarnya. Si putri bunuh diri karena sakit hati kekasihnya menikah dengan perempuan lain. Tragisnya, kekasih sang putri adalah kerabat yang hendak dihadiri hajatannya oleh Petta Lolo.

Penonton diajak menikmati sebuah kisah cinta antara Yusuf (Bisma Kharisma) dan Zulaikha (Andania Suri) yang penuh perjuangan hingga harus Silariang (Kawin Lari) karena hubungan yang tidak direstui oleh orang tua mereka.

Film Silariang: Cinta Yang (Tak) Direstui tidak hanya menonjolkan banyak tradisi Bugis Makassar namun juga menampilkan keindahan panorama Rammang-Rammang, salah satu destinasi wisata utama di Sulawesi Selatan.

Penulis cerita film Silariang: Cinta Yang (Tak) Direstui mengaku semangat mengerjakan film ini karena mengangkat budaya lokal. “Dalam beberapa tahun belakangan, ada kegairahan untuk mengangkat isu-isu lokal. Bahwa lndonesia bukan hanya Jakarta atau Jawa. Indonesia terbentang luas dari Sabang sampai Merauke. Sebagai putra daerah, tentu saja saya juga ingin mengangkat nilai-nilai budaya dari kampung halaman saya, Makassar, “ katanya.

Film ini sarat dengan budaya Bugis namun dikemas secara populer khas anak muda ini memperlihatkan sejumlah nilai-nilai budaya yang baik yang bisa ditiru. “Kami juga ingin menunjukkan kepada publik keindahan Kota Makassar dan Propinsi Sulawesi selatan yang kami ekspose secara maksimal di film ini. Kami mempersiapkan dan mengerjakan film ini dengan sepenuh hati, harapannya masyarakat bisa menikmati cerita dan gambar yang bagus ketika datang ke bioskop dan menikmati film kami,” tutur Ichwan.

Film ‘Silariang: Cinta Yang (Tak) Direstui’ disutradarai oleh Wisnu Adi dan Kunun Nugroho dengan penulis skenario Oka Aurora. Diproduksi atas kerjasama lnipasti Communika bersama Indonesia Sinema Persada dan Maogi Production.

Dibintangi oleh sederet aktor muda Indonesia, seperti Bisma Karisma, Andania Suri, peraih 2 piala Citra, Dewi Irawan, serta aktor lokal berbakat Makassar seperti Nurlela M. Ipa, Muhary Wahyu Nurba, Sese Lawing, Cipta Perdana, Fhail Firmansyah dan didukung sejumlah pemain-pemain berbakat Makassar lainnya.(Evelyne)

Pos terkait