BEKASI, TEROPONG INDONESIA.com – Kontraktor CV Cahaya Permata menagih utang pengelola yayasan Adhy Firdaus sebesar Rp 300 juta atas pekerjaan pembangunan basement dan lantai dasar gedung Adhy Group Bekasi yang berlokasi di Kranji Kecamatan Bekasi Barat
Dihadapan awak media, Maryono, Project Manager CV Cahaya Permata mengungkap, utang tersebut merupakan hasil dari pekerjaan yang dilakukan sejak 2016 lalu. Selama ini, Gega Firdaus, anak Adhy Firdaus salah satu calon wakil walikota Bekasi yang diusung Partai Gerindra ini tak kunjung membayar utang pekerjaan hingga sampai saat ini.”Sudah 1 tahun lebih, Pak Gegga Firdaus, anak Adhy Firdaus ini belum juga bayar utang pekerjaan ke kita,” kata Maryono di Bekasi Rabu, (23/1/2018).
Selama ini, kata dia, yayasan Adhy Firdaus ini hanya berjanji akan segera melunasi utangnya sebesar Rp300 juta ke CV Cahaya Permata, namun sampai sekarang utang tersebut tak kunjung dibayar, “Kami hanya dijanjiin mau dibayar, selalu begitu, tapi realisasinya tidak ada sampai sekarang,” sesal Maryono
Atas ingkar janji itu, Maryono, berniat akan mengirimkan surat ke DPC Gerindra Kota Bekasi dan DPD Gerindra Jawa Barat sampai ke KPUD Kota Bekasi. Sayangnya, TEROPONG INDONESIA.com masih kesulitan menghubungi Gegga Firdaus, anak dari calon wakil walikota itu terkait persoalan utang piutang tersebut,”Saya harap DPC, DPD Gerindra merespon masalah ini,” imbuhnya
Menurutnya, hal ini dilakukan karena selama ini, anak dari calon wakil walikota Bekasi ini (Gegga Firdaus-red) dinilai selalu ingkar janji. meski pun begitu, kami berharap ada niat baik dari yayasan Adhy Firdaus untuk segera melunasi utangnya ke CV Cahaya Permata
“Terakhir, kalau ngga salah, 2 bulan lalu, salah satu orang suruhan anak, Adhy Firdaus ini datang ke kantor CV Cahaya Permata katanya mau bayar utang, ternyata bohong.” tandasnya seraya mengaku tidak punya kepentingan politik soal langkahnya ini.
Ditegaskannya, dalam persoalan ini, tidak ada kepentingan dengan Pilkada Kota Bekasi. Yang terpenting, kata Maryono, yayasan Adhy Firdaus segera mungkin untuk membayar utang pekerjaan pembangunan lantai dasar basement belakang Kampus STEI Adhy Group sebesar Rp 300 juta
“Yang terpenting, kami pengennya utang itu dibayar lunas, intinya itu, tidak ada yang lain. Kita masih nunggu niat baik dari mereka.” tutupnya (ton)
