Hadapi Musim Penghujan, BPBD Kota Bekasi Siaga Bencana 

BEKASI, TEROPONG INDONESIA.com – Pemerintah Kota Bekasi menginstruksikan seluruh aparatur kelurahan dan kecamatan setempat untuk mewaspadai banjir menjelang musim hujan.

“Untuk persiapan sudah disiapkan status siaga bencananya oleh Gubernur Jawa Barat sejak 1 November 2017 sampai dengan 30 Mei 2018, ” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, Haryono kepada TEROPONG INDONESIA.com Kamis, (7/12/2017) usai apel siaga siaga banjir

Menurutnya, saat ini terdeteksi sedikitnya ada 49 titik lokasi rawan banjir setiap musim hujan tiba. Ada 4 daerah diwilayah Jatiasih yang paling banyak rawan banjir diantaranya, Perumahan Mitra Lestari, Nasio, IKIP dan Pondok Gede Permai.

“Kalau untuk wilayah Medan Satria ada Kali Baru sedangkan untuk wilayah Bekasi Utara adanya di Kelurahan Harapan Mulya, ” paparnya

Ia juga menyebut ada sekitar 45 personil yang sudah diberikan pelatihan untuk penanganan bajir di puncak Bogor selama satu minggu.”Jadi saya kira untuk relawan kita sudah terlatih dan siaga di titik-titik lokasi banjir, ” tandasnya

Untuk kesiapan logistik kata dia, sebagian besar sudah dialokasikan ke daerah Ciketing Udik. Namun angaran untuk makanan sebagian besar pihaknya mendapat bantuan dari Provinsi Jawa Barat

Ia menjelaskan, saat ini, pihaknya hanya memiliki 6 unit perahu karet dan 10 tenda pengungsi, ” Kalau tenda, sebenarnya itu masih kurang. Makanya kita minta bantuan Dinsos untuk penanganan banjir. Tapi kalau personil, itu uda cukup,” ucap dia

Haryono juga menyebut, pihaknya memiliki 5 alat pendeteksi dini yang dipasang di 4 lokasi daerah aliran sungai terutama pertemuan antara kali Cilengsi dan Cikeas yang ada disekitar Pondok Gede

“Jadi, untuk antisipasi bilamana ada kiriman hujan dari Bogor, itu uda terdeteksi sekitar 4 – 5 jam sehingga kita ada persiapan antisiapasi dengan membuka pintu air, ” kata dia

Jika terjadi bajir kita langsung laporkan ke BPBD Provinsi untuk dipersiapkan logistiknya. Untuk kesiapan banjir pihaknya sudah pernah memberikan sosialisasi kepada masyarakat khususnya bagi anak didik tingkat SMP sampai tingkat SMA yang ada di bantaran sungai dilokasi titik banjir

“Kemarin kalau gak salah, tahun 2016 lalu, ada 300 orang. tapi kala tahun ini belum ada,” tutupnya (ton)

Pos terkait