Warga RW 30 Kaliabang Tengah Sulap Barang Bekasi Jadi Karya Seni 

BEKASI, TEROPONG INDONESIA. COM – Warga RW 30 Kelurahan Kaliabang Tengah Kecamatan Bekasi Utara kini punya kesibukan tersendiri yang bisa menghasilkan pendapatan warga sekitar

Kesibukan mereka adalah mengolah barang bekas atau limbah plastik dan koran menjadi barang kerajinan rumah tangga cantik yang memiliki nilai jual

Bacaan Lainnya

Ide untuk mengolah limbah plastik bekas tersebut mulanya tercetus dari kelompok bank sampah di RW 30 Kaliabang Tengah

“Limbah plastik tersebut kami jadikan bahan baku untuk membuat tempat tisu, jas hujan, baju, tas, tikar dan taplak meja,” kata Suharni. Salah satu pengurus bank sampah Kelurahan Kaliabang Tengah

Suharni mengaku berawal dari kepeduliannya terhadap banyaknya sampah dilingkungan mereka membuat warga RW 30 berkreasi dan membuat kerajinan tangan dari bahan sampah

“Ada puluhan jenis produk unggulan yang bisa kami buat dari barang-barang bekas,” ujar Suharni kepada TEROPONG INDONESIA.COM Selasa (10/10)

Sementara itu Direktur bank sampah Kaliabang Tengah Kecamatan Bekasi Utara, Wahidin mengaku senang dengan kerajinan tangan yang dihasilkan warga RW 30. Karena pengelolaan limbah ini dapat mengurangi dampak kerusakan lingkungan akibat limbah plastik dan sebagainya

“Hasilnya cukup menggembirakan. dari kerajinan limbah plastik dan koran tersebut, Kami bisa mengumah barang yang tidak berguna menjadi barang yang memiliki fungsi dan nilai jual tinggi,” katanya

Dikatakannya, barang-barang kerajinan tangan kelompok bank sampah ini dijual antara Rp 25 ribu hingga ratusan ribu rupiah. Harga disesuikan dengan ukuran kerajinan dan tingkat kesulitan membuatnya

“Kalau harga relatif, tergantung yang membelinya,” ucap Wahidin menambahkan

Namun kata dia, kendala yang dialami oleh kelompok bank sampah adalah mencari bahan bakunya, “Kalau untuk penjualannya, selain dijual di tingkat lokal, kita juga kerap ikuti event seperti di mall-mall

“Selain mengharapkan pembinaan, Kami juga berharap ada dukungan dari pemerintah setempat dalam hal dinas lingkungan hidup (DLH) dan UMKM untuk memfasilitasi pemasaran sehingga produk kerajinan daur ulangnya dapat berkembang lebih besar.”imbuhnya (TON)

 

Pos terkait