JAKARTA, TI. COM – Illegal fishing alias pencurian ikan kerap terjadi di laut Indonesia. Namun, aksi kejahatan ini berkurang setelah Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, menggempur maling ikan .
Seperti diketahui, salah satu kebijakan tegas yang dilakukan Susi adalah menenggelamkan kapal yang terbukti melakukan illegal fishing. Hal itu dilakukan guna membuat para pencuri ikan jera dan tidak mengulanginya lagi.
Sejak dilantik menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi sudah menenggelamkan kapal sebanyak 317 buah. Sedangkan per Agustus tahun ini sudah ada 100 kapal yang ditindak.
“Yang sudah ditenggelamkan 317 kapal. Tahun ini per Agustus sudah 100 kapal. Nanti akan ada 90 kapal lagi yang ditenggelamkan,” ucap Susi di kediaman dinasnya, Jakarta, Jumat (20/10/2017).
Karena hal tersebut, Susi merasa banyak terjadi perubahan di industri kelautan dan perikanan Indonesia. Mulai dari nilai tukar nelayan yang naik hingga jumlah stok ikan bertambah.
“Ya, hasil stok ikan meningkat 100%, nilai tukar nelayan juga naik bagus, ikan mudah diakses di mana-mana,” lanjut Susi.
Hal ini terbukti dari naiknya tingkat konsumsi ikan nasional, ekspor dan turunnya impor serta kembali hidupnya pabrik-pabrik yang sudah mati.
“Kalau dihitung konsumsi ikan nasional naik, ekspor naik, kemudian impor ikan juga turun 70%. Kemudian sekarang masyarakat senang banyak pabrik-pabrik yang dulu mati mulai hidup lagi,” katanya.
Nah, selain dengan menerapkan kebijakan tersebut, Susi juga berencana membuat museum kapal illegal fishing. Museum tersebut rencananya akan terdiri dari 10 kapal yang berasal dari berbagai negara.
Kebijakan penenggelaman kapal akan tetap dilakukan dan hanya beberapa kapal yang akan dibiarkan dan dijadikan museum illegal fishing. Museum ditunjukkan sebagai bukti adanya kebijakan tegas terhadap kapal maling ikan.
“Ini bukti juga. Kalau ditenggelamkan semua nanti dibilang bohong. Ini buktinya lho,” pungkasnya (red)