Motif Batik Betawi Didokumentasikan Dalam Buku Lenggang Batik Jakarta

JAKARTA, Teropong Indonesia.com – Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang perlu untuk dilestarikan. Agar bisa dinikmati dan tak pernah pudar di generasi muda ini Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Deskranada) Provinsi DKI Jakarta meluncurkan sebuah buku bertajuk Lenggang Batik Jakarta.

Buku Lenggang Batik Jakarta memberikan inspirasi bagaimana memilih, mengolah, dan mengenakan batik Jakarta dengan model dan padanan. Bagi ketua Dekranasda provinsi DKI Jakarta, Happy Djarot Syaiful Hidayat, buku Lenggang Batik Jakarta ini sebagai salah satu bentuk dokumentasi hasil karya budaya dalam bidang fashion.

Bacaan Lainnya

“Saya ingin punya buku sebagai bentuk legalisasi saya. Karena masa jabatan saya sebagai ketua Dekranasda akan segera berakhir, saya berpikir bagaimana kalau kita bikin buku yang tentunya bisa menjadi warisan untuk generasi muda terutama dalam fashion,” ungkap Happy pada acara konferensi pers peluncuran buku Lenggang Batik Jakarta di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (28/9/2017).

Tak hanya itu, kerajinan batik khas Jakarta ini juga dilihat oleh Deskranada Provinsi DKI Jakarta sebagai hasil budaya yang memiliki potensi untuk terus dikembangkan. Tanpa menghilangkan ciri khas batik Betawi dengan motid Monas, ondel-ondel, tanjidor, dan sebagainya, Dekranasda Provinsi DKI Jakarta kemudian menggali ragam hias lain untuk memperkaya motif batik di kawasan Jakarta, salah satunya adalah pengembangan motif dan ragam hias yang berasal dari flora dan fauna khas Jakarta.

“Tak meninggakan motif tradisional batik betawi, hanya menambah ragam hias agar kaum muda juga nanti tahu bahwa di Jakarta ini banyak yang bisa di eksplore,” jelasnya.

Buku Lenggang Batik Jakarta kemudian diinisiasi agar dapat mendokumentasikan motif-motif kerajinan batik yang melibatkan para pengrajin anggota Dekranasda Provinsi DKI Jakarta. Menurut Happy pembuatan Batik khas Jakarta ini diproduksi oleh pengrajin ibu-ibu yang tinggal di rusun Jakarta.

“Kami mempunyai tanggung jawab untuk membina para pengrajin yang ada di DKI Jakarta. Kami memfasilitasi ibu-ibu yang tinggal di rusun. Kami memiliki empati untuk maju dalam artian mereka harus punya karya dan juga bisa menambahkan income,” tutur Happy.

Istri dari Gubernur Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat, ini juga menambahkan bahwa dengan adanya buku Lenggang Batik Jakarta ini diharapkan bisa ditangkap oleh masyarakat untuk memakai karya batik khas Jakarta.

” Saya juga berharal semoga bisa memotivasi para desainer lain untuk membantu deskranada dan memberdayakan perempuan-perempuan yang ada di rusun,” tutupnya. (RED)

 

 

Pos terkait