Banjir dan Longsor Melanda Pangandaran, 4 Orang Tewas

Pangandaran, TEROPONG INDONESIA.com – Banjir melanda Desa Cikelbulan, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat, Sabtu, 7 Oktober 2017. Banjir ini disebabkan oleh hujan deras yang turun sejak Jumat malam sehingga sungai meluap.

“Tinggi muka air banjir di Kompleks Perum Garden Estetika mencapai dua meter,” ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho yang diterima Tempo, Sabtu.

Berdasarkan data yang dihimpun BNPB, terdapat 120 rumah terendam banjir. Evakuasi masih terus dilakukan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pangandaran (DPKPB) bersama dengan TNI, Polri, Basarnas, BPBD Provinsi Jawa Barat, SKPD, relawan, dan masyarakat.

Hujan juga menyebabkan tanah longsor yang menimbun dua rumah di Desa Kalijati, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran. Rumah tersebut dihuni dua kepala keluarga (7 jiwa). Peristiwa itu menyebabkan empat orang meninggal dunia dan tiga orang luka ringan.

“Korban (selamat) sudah dievakuasi semua. Petugas bersama dengan relawan dan masyarakat bersama-sama membersihkan sisa-sisa longsoran tanah dan menyemayamkan korban,” ucap Sutopo.

Atas peristiwa ini, BNPB mengimbau masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana banjir dan longsor. Apalagi sebagian wilayah di Indonesia saat ini telah memasuki musim penghujan. Musim kemarau telah menyebabkan tanah mengalami keretakan dan mudah terisi aliran air di permukaan saat hujan sehingga dapat memicu terjadinya longsor.

Selama 2017 BNPB mencatat ada 438 kejadian bencana longsor di Indonesia. Bencana ini menyebabkan 95 orang meninggal dunia, 132 orang luka-luka, 43.416 orang menderita dan mengungsi, serta lebih dari 1.500 unit rumah rusak

Diperkirakan puncak musim penghujan akan terjadi pada Januari mendatang sehingga ancaman banjir dan longsor akan makin meningkat (RED)

 

 

Pos terkait