Hari Kesaktian Pancasila, Presiden Jokowi : Sejarah PKI Tak Boleh Terulang

JAKARTA, Teropong Indonesia.com -Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan masyarakat soal sejarah kelam pengkhianatan Partai Komunis Indonesia di Hari Kesaktian Pancasila. Jokowi menegaskan tidak ada ruang bagi PKI untuk hadir lagi di Indonesia.

“Jangan sampai sejarah kelam kekejaman PKI terulang lagi,” kata Jokowi seusai menghadiri Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu, 1 Oktober 2017.

Bacaan Lainnya

Jokowi meminta masyarakat memegang teguh Pancasila, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Masyarakat jangan sampai memberi ruang pada ideologi-ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila. “Apalagi memberi ruang pada PKI. Tidak,” kata dia.

Jokowi menyatakan posisi pemerintah terhadap PKI masih jelas, yakni memegang teguh Ketetapan MPRS Nomor 25 Tahun 1966. Dalam Tap tersebut, PKI dinyatakan sebagai partai terlarang di Indonesia

“Artinya apa? Komitmen kita, saya, dan komitmen pemerintah jelas, karena di Tap MPRS Nomor 25 Tahun 1966, bahwa PKI dilarang. Jelas sekali,” ujar dia.

Jokowi juga mengajak seluruh komponen bangsa, dan memerintahkan pada TNI-Polri serta seluruh lembaga-lembaga pemerintah lain untuk bersama-sama bersinergi membangun bangsa

“Membuat rakyat tenang dan tentram dan bersatu-padu menghadapi persaingan dan kompetisi global,” kata dia.

Upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila dihadiri para menteri Kabinet Kerja, serta pejabat TNI-Polri. Mereka diantaranya Mensesneg Pratikno, Menko Polhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

Upacara Hari Kesaktian Pancasila yang dimulai pukul 08.00 WIB itu dipimpin Jokowi selaku inspektur upacara. Sementara pembaca teks Pancasila dilakukan Ketua DPD Oesman Sapta Odang, dan pembaca pembukaan UUD 1945 oleh Ketua MPR Zulkifli Hasan, serta pembaca dan penandatanganan ikrar dilakukan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah (RED/TEMPO.COM)

 

Pos terkait