Kadis LH Klaim Pencemaran Kali Bekasi Bersumber Dari 18 Perusahaan

Bekasi, Teropong Indonesia.com – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Bekasi Jumhana Lutfi sebut penyebab pencemaran Kali Bekasi yang belakangan ini terjadi berasal dari Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor

Mereka dianggap membuang limbah berbahaya, sehingga kualitas air baku PDAM Tirta Patriot menjadi tercemar.

Bacaan Lainnya

Ia mengatakan, pihaknya telah mengerahkan petugas untuk mengecek kondisi Kali Bekasi sampai ke hulu, yaitu Sungai Cileungsi

Saat itu, petugas mendapati beberapa perusahan di wilayah setempat membuang limbah yang tidak memenuhi standarisasi ke sungai.

Delapan petugas dikerahkan ke lokasi menyusul adanya perubahan warna permukaan air menjadi hitam pekat dan berbau tidak sedap,” ujar Lutfi

Lutfi menjelaskan, titik pencemaran Kali Bekasi terjadi di daerah Perumahan Villa Nusa Indah, Desa Bojongkulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Di sana, kata dia, adalah lokasi pertemuan antara Sungai Cikeas dengan Sungai Cileungsi menjadi Kali Bekasi.

Saat petugas datang ke sana, mereka menemukan air dari aliran Sungai Cileungsi berwarna hitam pekat, sementara aliran Sungai Cikeas berwarna hijau kecokelatan atau kondisi normal. Dengan demikian, bisa diasumsikan bahwa limbah itu terbawa dari Sungai Cileungsi ke Kali Bekasi.

“Aliran kali itu menerus ke Bendung Bekasi untuk menjadi bahan baku air PDAM Tirta Patriot,” jelasnya kepada wartawan Kamis, 28/9) usai dikonfirmasi diruang kerjanya

Lutfi menyatakan, pihaknya telah melayangkan surat protes ke Pemerintah Kabupaten Bogor sebagai pihak yang berwenang di wilayah setempat. Pencemaran itu diduga akibat limbah domestik rumah tangga hingga pabrik di sana.

“Jadi, bukan karena 18 perusahaan swasta di Bantar Gebang yang dituding membuang limbahnya waktu itu. Karena nyatanya perubahan warna hitam pekat itu mengalir dari Cileungsi,” tandasnya

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Ariyanto Hendrata menduga adanya pencemaran air Kali Bekasi disebabkan oleh pembuangan limbah dari pabrik yang berada dekat dengan kali.

“Memang informasi yang kita dapat ada 18 perusahaan yang diduga mencemarkan Kali Bekasi, ini sedang dilakukan pemantauan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi. Perusahaan yang diduga mencemarkan ini masih beroperasi,” ujar Ariyanto saat ditemui di Bendungan Bekasi, Selasa (26/9/2017).

Ia menjelaskan, 18 perusahaan tersebut tidak memiliki instalasi pengolahan limbah (IPAL), sehingga limbah begitu saja dibuang ke Kali Bekasi dan dapat membahayakan warga.

“Ini penting nih, karena itu (limbah) ikut masuk ke Kali Bekasi dan menjadi air baku bagi PDAM kita, yang didistribusikan untuk masyarakat Kota Bekasi,” kata Ariyanto.

Dengan demikian, dia juga meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menindak tegas perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki IPAL.

Seperti halnya dengan menyegel bahkan tidak memperbolehkan perusahaan-perusahaan tersebut beroperasi sampai memiliki IPAL

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Bekasi Jumhana Lutfi sebut penyebab pencemaran Kali Bekasi yang belakangan ini terjadi berasal dari Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor

Mereka dianggap membuang limbah berbahaya, sehingga kualitas air baku PDAM Tirta Patriot menjadi tercemar.

Ia mengatakan, pihaknya telah mengerahkan petugas untuk mengecek kondisi Kali Bekasi sampai ke hulu, yaitu Sungai Cileungsi

Saat itu, petugas mendapati beberapa perusahan di wilayah setempat membuang limbah yang tidak memenuhi standarisasi ke sungai.

Delapan petugas dikerahkan ke lokasi menyusul adanya perubahan warna permukaan air menjadi hitam pekat dan berbau tidak sedap,” ujar Lutfi

Lutfi menjelaskan, titik pencemaran Kali Bekasi terjadi di daerah Perumahan Villa Nusa Indah, Desa Bojongkulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Di sana, kata dia, adalah lokasi pertemuan antara Sungai Cikeas dengan Sungai Cileungsi menjadi Kali Bekasi.

Saat petugas datang ke sana, mereka menemukan air dari aliran Sungai Cileungsi berwarna hitam pekat, sementara aliran Sungai Cikeas berwarna hijau kecokelatan atau kondisi normal. Dengan demikian, bisa diasumsikan bahwa limbah itu terbawa dari Sungai Cileungsi ke Kali Bekasi.

“Aliran kali itu menerus ke Bendung Bekasi untuk menjadi bahan baku air PDAM Tirta Patriot,” jelasnya kepada TEROPONG Kamis, 28/9) usai dikonfirmasi diruang kerjanya

Lutfi menyatakan, pihaknya telah melayangkan surat protes ke Pemerintah Kabupaten Bogor sebagai pihak yang berwenang di wilayah setempat. Pencemaran itu diduga akibat limbah domestik rumah tangga hingga pabrik di sana.

“Jadi, bukan karena 18 perusahaan swasta di Bantar Gebang yang dituding membuang limbahnya waktu itu. Karena nyatanya perubahan warna hitam pekat itu mengalir dari Cileungsi,” tandasnya (adv/ton)

 

 

Pos terkait